Selasa, 06 Agustus 2019

Published Agustus 06, 2019 by with 3 comments

Ciri-Ciri dan Struktur Teks Berita


Bahasa Indonesia_8.jpg
Squad, apa yang terbayang jika kamu mendengar kata teks berita? Pasti kamu membayangkan koran, majalah atau acara berita di televisi 'kan? Saat ini, teks berita dapat kalian dapatkan dengan mudah di mana saja. Tidak hanya di koran saja, kalian dapat dengan mudah mencarinya di portal berita atau halaman web di internet. Namun, tahukah kamu apa itu sebenarnya teks berita? Lalu, apa saja yang harus ada di dalam teks berita? Apakah hanya berita saja? Tentu tidak, ada banyak hal di dalam sebuah teks berita. Yuk, kita cari tahu.
Pertama-tama mari kita kenali pengertian dari teks berita. Teks berita merupakan teks yang berisi tentang segala peristiwa yang terjadi di dunia. Teks berita biasanya disebarkan melalui berbagai media seperti radio, televisi, internet, situs web, ataupun media yang lainnya.
zeitung-lesen-clipart-10.jpgIlustrasi membaca berita (Sumber: clipartstation.com)
Struktur Teks Berita
1. Orientasi berita. Orientasi berita merupakan pengenalan masalah atau hal apa yang akan dibahas dalam berita.
2. Peristiwa. Struktur ini menceritakan tentang kejadian yang terdapat pada peristiwa atau hal yang ingin dibahas secara rinci dan berurutan.
3. Sumber berita. Sumber berita ini biasanya terletak di bagian awal berita atau akhir berita.
Contoh: Yogyakarta, Kompas.com – Korban kasus kupon wisata palsu di Gunungkidul, Yogyakarta, terus bertambah.
unsur2 dalam berita.png
Kaidah Kebahasaan Teks Berita
  • Penggunaan bahasa yang bersifat standar (baku)
Penggunaan bahasa yang standar atau baku akan memudahkan pemahaman banyak orang karena bahasa standar sifatnya universal dan sebagian besar kalangan masyarakat mudah untuk memahaminya.
  • Penggunaan kalimat langsung
Dalam teks berita, kamu akan menemukan kalimat langsung. Apa itu kalimat langsung? Jadi, ciri dari kalimat langsung yaitu ditandai dengan dua tanda petik ganda dan disertai keterangan penyertaan. Penggunaan kalimat langsung ini terkait dengan pengutipan pernyataan-pernyataan oleh narasumber berita.
Contoh: “Pelaku sudah kami tetapkan sebagai tersangka. Saat ini kami terus mengembangkan kasusnya,” ucap Sutama.
  • Penggunaan kata kerja mental
Kata kerja mental adalah kata kerja yang menunjukkan respon atau sikap seseorang terhadap suatu tindakan.
Contoh: Merasa tertipu, para korban lantas melapor ke polisi.
  • Penggunaan fungsi keterangan waktu dan tempat
Pada teks berita, sudah pasti harus ada keterangan waktu dan tempat agar berita yang disampaikan dapat dimengerti dengan jelas.
Contoh: … kata kapolsek Wonosari Kompol Sutama saat dihubungi Minggu (8/10/2017)
  • Penggunaan konjungsi temporal
Contoh konjungsi temporal yaitu kemudian, sejak, setelah, awalnya,dan akhirnya. Konjungsi ini biasanya ditemukan pada struktur peristiwa yang menjelaskan berita secara kronologis (urutan waktu).
Contoh: Pelaku datang ke sekolahan, kemudian langsung bilang ke kepala sekolah untuk menyosialisasikan kupon wisata dan kuliner.

Lanjut Baca
      edit
Published Agustus 06, 2019 by with 2 comments

Mengenal Wawancara dan Etikanya


Bahasa Indonesia_8
Squad, apakah kamu pernah mendengar wawancara di televisi? Wawancara adalah suatu cara untuk mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan kepada seorang narasumber (orang yang memberikan informasi). Narasumber wawancara bentuknya sangat beragam, misalnya wawancara dengan pedagang, pengusaha, psikolog, atau para ahli lainnya. Untuk melakukan wawancara terdapat unsur-unsur yang harus terpenuhi. Jika salah satu unsur tersebut tidak ada, maka wawancara tersebut tidak dapat dilakukan. Apa saja unsur-unsur wawancara? Mari kita lihat.
Unsur-unsur Wawancara
1. Pewawancara atau orang yang mencari informasi yang berkedudukan sebagai penanya.
2. Narasumber atau informan atau orang yang diwawancarai. Dalam hal ini, narasumber atau informan berkedudukan sebagai penjawab pertanyaan atau pemberi informasi. Narasumber yang diwawancarai biasanya merupakan seseorang yang memiliki keterkaitan dengan perihal informasi yang diperlukan. Dalam hal ini, narasumber dapat berupa tokoh, ahli, atau orang biasa.
3. Tema atau perihal yang diwawancarakan. Tema sangat berperan dalam kegiatan wawancara. Dalam hal ini, tema menjadi pokok sekaligus pembatasan hal-hal yang dibicarakan.
4. Waktu atau kesempatan dan tempat.
Kegiatan wawancaraKegiatan wawancara (Sumber: rebanas.com)
Langkah-langkah Melakukan Wawancara
1. Menentukan topik wawancara
Sebelum melakukan wawancara, kita harus menentukan topiknya, misalnya, tentang kesehatan, pendidikan, hiburan, olahraga, pemerintahan, dan kedisiplinan. Penentuan topik wawancara menjadi dasar untuk menentukan narasumber yang nanti akan diwawancarai.
2. Menentukan narasumber
Setelah topik wawancara ditentukan barulah narasumber dipilih. Narasumber harus dipilih sosok yang benar-benar menguasai bidangnya. Dengan begitu, informasi yang diperoleh benar-benar informasi yang akurat dan diakui kebenarannya.
3. Menyusun daftar pertanyaan untuk wawancara
Daftar pertanyaan disusun dengan tujuan agar wawancara dapat berjalan dengan lancar. Apabila wawancara dilakukan tanpa persiapan, apa yang seharusnya ditanyakan mungkin  justru tidak ditanyakan saat wawancara berlangsung. Dengan demikian, informasi yang diperoleh pun juga tidak lengkap.
4. Melakukan wawancara
Dalam melakukan wawancara, kita harus menerapkan etika berikut.
  1. Mengucapkan salam, memperkenalkan diri, dan berterima kasih atas kesempatan yang diberikan.
  2. Menggunakan bahasa yang santun.
  3. Menyampaikan pertanyaan secara sistematis dan urut.
  4. Fokus pada materi wawancara.
  5. Tidak menyudutkan narasumber dan tidak membuat tersinggung.
  6. Tidak memancing pertanyaan yang menjurus pada fitnah atau mengadu domba.
  7. Bersikap objektif dan simpatik.
5. Merangkum dan Menyampaikan Hasil Wawancara dengan Bahasa yang Mudah Dipahami
wawancara
Latihan Soal
Perhatikanlah kutipan wawancara berikut ini.
Pewawancara   : "Selamat siang, Mbak. Apa Anda suka sinetron?"
Narasumber      : "Tergantung ya. Kalau sinetron tersebut bertema keagamaan, mengedepankan nilai moral dan budaya."
Pewawancara    : "Bagaimana tren sinetron saat ini menurut Anda?"
Narasumber     : "Meracuni generasi Mas. Bagaimana tidak, lha tema seputar ”menembak” pacar, patah hati, dendam mertua, memburu kekayaan, dan pamer kemewahan. Tidak pantas buat adat ketimuran dan tidak pedagogis."
Simpulan wawancara tersebut adalah….
  1. tayangan sinetron tidak mendidik
  2. film religi diminati
  3. film harus mengedepankan moral
  4. tayangan sinetron bervariasi
Jawaban: A
Pembahasan: berdasarkan wawancara tersebut, simpulan yang diperoleh adalah bahwa tayangan sinetron tidak mendidik. Hal itu ditunjukkan oleh komentar dari narasumber yang menyebut bahwa tayangan sinetron tidak pantas buat adat ketimuran dan tidak pedagogis.
Lanjut Baca
      edit
Published Agustus 06, 2019 by with 1 comment

Pengertian Resensi atau Ulasan


Bahasa Indonesia_8.jpg
RG Squad, pernahkah kamu tertarik untuk membaca sebuah buku karena membaca sebuah tulisan yang mengulas secara singkat detail dari isi buku tersebut? Ulasan singkat tersebut itulah yang dinamakan resensi. Apa itu pengertian resensi? Resensi adalah suatu penilaian terhadap sebuah karya, berupa buku, karya seni film dan drama. Yuk, kita pelajari unsur-unsur serta struktur dari resensi selengkapnya.
Unsur-unsur Resensi
Agar dapat dikatakan utuh, terdapat beberapa unsur yang harus ada di resensi, berikut ini adalah unsur-unsurnya.
1. Judul
Judul semestinya harus mempunyai kesinambungan dengan isi resensi. Selain itu, judul yang menarik juga akan memberikan nilai lebih tersendiri.
2. Identitas buku
Penyusunan data buku dapat dilakukan dengan sebagai berikut.
  • Judul buku
  • Pengarang
  • Penerbit
  • Tahun terbit beserta cetakannya
  • Dimensi buku
  • Harga buku
3. Isi resensi buku
Bagian ini berisi tentang sinopsis, yaitu ulasan singkat buku dengan kutipan singkat dan keunggulan serta kelemahan buku, rumusan kerangka buku dan bahasa yang digunakan.
4. Penutup resensi buku
Pada bagian penutup biasanya berisi alasan kenapa buku tersebut ditulis dan kepada siapa buku tersebut ditujukan.
tujuan resensi.png
Struktur teks resensi
  1. Identitas dalam resensi mencakup judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, tebal halaman, dan ukuran buku. Bagian ini mungkin saja tidak dinyatakan secara langsung, seperti yang tampak pada teks ulasan film dan lagu.
  2. Orientasi. Bagian ini biasanya terletak di paragraf pertama, yakni penjelasan tentang kelebihan buku seperti penghargaan yang pernah didapatkan oleh buku yang diresensi.
  3. Sinopsis, berupa ringkasan yang menggambarkan pemahaman penulis terhadap isi novel.
  4. Analisis, berupa paparan tentang keberadaan unsur-unsur cerita, seperti tema, penokohan, dan alur.
  5. Evaluasi, berupa paparan tentang kelebihan dan kekurangan suatu karya.
Jenis-Jenis Resensi
Resensi dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu:
1. Resensi informatif
Resensi informatif adalah resensi yang disampaikan dengan singkat dan umum dari keseluruhan isi buku.
2. Resensi deskriptif
Resensi deskriptif adalah resensi yang membahas secara detail pada setiap bagian atau babnya.
3. Resensi kritis
Resensi kritis merupakan sebuah resensi yang mengulas detail buku menggunakan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi dari resensi kritis biasanya objektif dan kritis dalam menilai isi buku.
manfaat resensi.png

Lanjut Baca
      edit
Published Agustus 06, 2019 by with 0 comment

5 Poin dalam Penyampaian Gagasan dan Tanggapan dalam Diskusi


Bahasa Indonesia_12

Film horor bikin takut

Makan bakso sama nasi
Apakah kamu pernah ikut
Sebuah acara forum diskusi
Apa sih forum diskusi itu?
Forum diskusi adalah tempat bermusyawarah dengan banyak orang dan dipimpin seorang pemimpin diskusi atau moderator untuk membicarakan hal pentingTujuan diadakannya forum diskusi ialah untuk mendapat hasil keputusan dari hal yang dibicarakan.
diskusi forum
 Pelaksanaan diskusi dalam sebuah forum (sumber: kppu.go.id)
Kalau kamu pernah ikut atau melihat sebuah diskusi, pasti akan terjadi adu pendapat bukan? Pendapat yang diutarakan dalam diskusi bisa berupa sebuah gagasan atau pendapat yang dimiliki seseorang. Adu pendapat tersebut dapat berupa persetujuan atau penolakan. Baik pendapat setuju atau menolak harus diungkapkan dengan bahasa dan cara yang beradab dan santun.
Lalu, bagaimana ya cara menyampaikan gagasan dan tanggapan dalam sebuah diskusi? Lanjut baca terus ya Squad!
1. Objektif
Lawan dari objektif ialah subjektif. Kalau pendapat subjektif itu kan pendapat yang cenderung menilai sesuatu berdasarkan individu, sedangkan pendapat yang bersifat objektif lebih mengutamakan data dan realita yang ada.
Dalam sebuah forum diskusi, perlu dihindari pendapat yang bersifat subjektif. Kenapa? Pendapat subjektif biasanya mengedepankan emosional. Beda dengan pendapat objektif yang sangat berlandaskan pada kemampuan berpikir dan logika.

 (sumber: giphy.com)
 2. Tidak Apriori
Kamu tahu nggak apa apriori itu? Apriori ialah beranggapan sebelum mengetahui keadaan yang sebenarnya. Bahasa kerennya itu cuma “kira-kira” gitu lho Squad. Dengan begitu, kamu harus tahu dulu nih keadaan yang terjadi, baru habis itu kita dapat mengutarakan gagasan kamu.
3. Jangan Emosi
Awas Squad, biasanya nih kalau ada seseorang yang mengemukakan pendapat tapi tidak sejalan dengan kita, langsung bawaannya pengen marah-marah. Dalam forum diskusi, pendapat yang disampaikan tidak dilarang emosi. Kenapa? Dengan adanya emosi dalam menyampaikan pendapat, maka akan terlihat pandangan subjektif kita.
 (sumber: giphy,com)
 4. Argumen yang Logis
Argumen yang logis artinya pendapat yang masuk akal dan dapat dipertanggungjawabkan. Supaya kamu bisa mendapatkan argumen yang logis, kamu harus memiliki sebuah data yang valid. Kalau kamu berargumen tanpa adanya data, itu sama saja kamu berargumen atas asumsi pribadi.
5. Menggunakan Ragam Bahasa yang Resmi
Bahasa dan forum diskusi harus dibedakan ya Squad. Jangan sampai kamu menggunakan bahasa sehari-hari kamu dalam forum diskusi. Forum diskusi pasti menggunakan ragam bahasa yang resmi, kecuali kalau kamu sedang kerja kelompok mengerjakan PR Bahasa Indonesia di rumah teman kamu. Nah, itu baru boleh menggunakan ragam bahasa santai.

Lanjut Baca
      edit
Published Agustus 06, 2019 by with 0 comment

5 Langkah Menemukan Ide Pokok dalam Paragraf

Bahasa Indonesia_12

Baru delapan detik sejak orang itu menduduki kursi yang terlalu keras itu. Hening. Sebelah tangan menopang dagu. Matanya berkedip beberapa kali. Wajahnya menunjukkan ekspresi bingung.
Di depannya, ada laptop yang menunjukkan artikel mengenai SBMPTN.
DIa scroll mouse. Wajahnya ke layar, tapi pandangannya tidak fokus.
Tangan kanannya kini menggenggam gelas. Menuangnya ke tenggorokan yang sebenarnya tidak haus itu. Tumit kakinya mengetuk-ngetuk lantai. Tangannya pindah lagi ke sisi kanan meja. Sedikit di belakang mouse. Matanya terpejam. Di kepalanya terdengar beat lagu favoritnya belakangan ini. Tangannya bekerjasama dengan kaki, membuat sebuah irama.
Dia membuka mata.
Tangannya meraih handphone.
Lalu dengan secepat kilat membuka Instagram.
Pupil matanya kini terbuka lebar. Dia menekan layar handphone-nya dua kali. Memunculkan tanda love di atas foto seorang perempuan di depan air terjun.
Dia diam di sana. Sampai satu jam lebih. Meninggalkan laptop dan artikel yang baru ia baca dua paragraf itu.
Orang itu, bisa jadi siapa saja. Bisa jadi teman sekelas kamu. Atau bisa jadi kamu sendiri. Ya, kita seringkali tidak fokus ketika dihadapkan pada sebuah artikel atau bacaan. Entah kenapa tangan kita ingin bergerak mengambil sesuatu. Pikiran kita ke mana-mana. Dan hasilnya, artikel tadi tidak terbaca dengan baik.
Microsoft bahkan membuat penelitian tentang fokus, atau yang lebih dikenal dengan attention span iniHasilnya, rentang fokus kita pada suatu hal, saat ini hanya berkisar selama 8 detik. Ini jauh turun sejak tahun 2000 yang mencapai 12 detik.
Bahkan, kita tidak lebih fokus dari ikan mas koki yang rentang fokusnya mencapai 9 detik.
attention span pada orang dan ikan mas koki
Manusia lawan ikan maskoki (sumber: drawception.com)

Ketidakfokusan ini, ditambah penyajian berita saat ini yang cenderung umpan klik (clickbait), tentu akan menambah kegagapan kita dalam menanggapi suatu artikel atau bacaan. Kasarnya, udah kitanya nggak fokus dan “malas” baca, eh artikelnya nggak nyambung judul sama isinya.
Alhasil, mata kita ngadep layar, tapi isi otak ngadep foto Instagram dia. Eh gimana?
contoh artikel clickbait
Contoh artikel clickbait. Hayo kira-kira isinya tentang apa? (Sumber: silabuzz.net)

Oleh karena itu, diperlukan kemampuan untuk menemukan ide pokok dari suatu artikel atau bacaan. Supaya apa? Supaya kita tahu sebenarnya apa, sih, inti dari artikel itu? Apa gagasan utama atau ide pokoknya? Supaya selesai baca, nggak main share di grup Whatsapp sambil bilang,
“GILA! ADA ANAK DIKUTUK JADI IKAN PARI KARENA DURHAKA!”
Well, sebelumnya, kita perlu mengetahui pengertian dari ide pokok. Ide pokok adalah ide/gagasan yang menjadi pokok pengembangan paragraf. Makanya, nama lain ide pokok adalah gagasan utama. Ide pokok terdapat di kalimat utama dan setiap satu paragraf hanya ada satu ide pokok.
Satu hal yang perlu kamu ingat adalah, kalimat utama ≠ kalimat pertama. Kalimat utama bisa ada di kalimat pertama, bisa pada kalimat terakhir, atau bahkan kalimat pertama dan terakhir.
Ada 5 langkah menemukan ide pokok dengan mudah:
5 langkah menemukan ide pokok
Oke, setelah mengetahui kelima langkah untuk menemukan ide pokok, kita akan langsung praktik ya.
Coba perhatikan paragraf berikut:
Orang yang akan pensiun tidak perlu stres. Pensiun berarti tidak bekerja, tetapi mendapat gaji. Dengan tidak berdinas lagi berarti mereka tidak memiliki beban pikiran terhadap pekerjaan dan banyak waktu luang untuk bersantai. Kalau waktu luang itu bisa dioptimalkan dengan berbagai kegiatan yang positif dan produktif, tentu orang tidak akan terkena stres.
Pada paragraf di atas, ide pokoknya adalah pada kalimat pertama. Yaitu “Tidak perlu stres saat menghadapi pensiun”.
Kenapa?
Kalau kita analisis kalimat-kalimat lain, fungsi mereka hanya sebagai penjelas dari kalimat utama (kalimat pertama). Misalnya, pada kalimat ”Dengan tidak berdinas lagi berarti mereka tidak memiliki beban pikiran terhadap pekerjaan dan banyak waktu luang untuk bersantai”. Kalimat ini mengacu kepada kalimat utama. Tugas dari kalimat ini adalah memberikan “alasan” dari “Mengapa orang yang pension tidak perlu stres.”
Sekarang kita coba contoh lainnya ya:
Bencana banjir lumpur akibat jebolnya tanggul Situ Gintung di Tangerang Selatan menimbulkan berbagai macam penyakit. Beberapa penyakit yang akan timbul sesudah bencana adalah diare, tifus, leptospirosis dan demam berdarah. Masalah kesehatan pada korban dan masyarkat di sekitar lokasi lokasi bencana harus segera diantisipasi. Beberapa penyakit itu muncul karena lingkungan kotor dan sumber air bersih yang tercemar lumpur.
Pada paragraf ini, ide pokoknya adalah “Bencana banjir menimbulkan berbagai penyakit”
Ada yang tahu kenapa?
Ya, seperti yang bisa kita lihat di atas, kalimat lain dalam paragraf ini hanya “menjelaskan” penyakit-penyakitnya. Pada kalimat dua, misalnya. Kalimat tersebut berisi contoh dari penyakit yang ditimbulkan. Di sisi lain, kalimat terakhir menjelaskan penyebab dari munculnya penyakit tersebut.
Jadi, sudah mulai bisa menemukan ide pokok?
Sekarang coba kerjakan soal berikut ya!



Makan nasi sama mama
Yuk belajar konjungsi bersama-sama
Squad pastinya sudah nggak asing dong sama yang namanya konjungsi. Itu lho penghubung. Nah yang akan kita pelajari dalam artikel ini ialah pengertian dan jenis-jenis konjungsi antarkalimat.
A. Pengertian Konjungsi Antarkalimat

Kamu bisa membayangkan kalau konjungsi itu seperti rel yang menghubungkan satu stasiun dengan stasiun lainnya. Bedanya, kalau rel itu dari besi baja kalau konjungsi itu dari kata.Lalu apa sih pengertian konjungsi antarkalimat?
Konjungsi antarkalimat merupakan konjungsi atau kata sambung yang menghubungkan antara kalimat satu dengan kalimat lain. Oleh karena itu, konjungsi ini selalu memulai kalimat baru.

B. Jenis-jenis Konjungsi Antarkalimat
Ada beberapa konjungsi antarkalimat yang akan kita bahas dalam artikel ini ya Squad.
1. Konjungsi yang menyatakan pertentangan, biasanya digunakan untuk mengungkapkan gagasan dan tanggapan dalam diskusi.
Contoh katanya, biarpun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu, walaupun demikian/begitu, dan meskipun demikian/begitu.
2. Konjungsi yang menyatakan lanjutan dari peristiwa atau keadaan pada kalimat sebelumnya.
Contoh katanya seperti, sesudah itu, setelah itu, dan selanjutnya.
Contohnya dalam kalimat, Kami akan memulai perjalanan ini dengan berjalan ini dengan berjalan kaki, sesudah itu, kami akan beristirahat di rumah penduduk”
.3. Konjungsi yang menyatakan kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya.
Contoh katanya, sebaliknya.
Contohnya dalam kalimat, “Kita jangan terus menebang pohon-pohon di hutan ini. Sebaliknya, kita harus menanam pohon baru”
.4. Konjungsi yang menyatakan keadaan yang sebenarnya.
Contoh katanya : sesungguhnya dan bahwasannya.
Contohnya dalam kalimat Kita dilanda banjir besar tahun ini. Sesungguhnya, bencana ini telah kita ramalkan tahun kemarin”.
5. Konjungsi yang menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya.
Contoh katanya, malahan dan bahkan.
Contohnya : “Rumah-rumah di Kalimantan kebanyakan didirikan di tepi sungai. Bahkan, ada kampung di tengah laut yang dangkal”.
6. Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan keadaan sebelumnya.
Contoh katanya, namun dan akan tetapi.
Contoh kalimatnya, Keadaannya memang sudah aman. Akan tetapi, kita tetap harus waspada”.
7. Konjungsi yang menyatakan konsekuensi.
Contoh katanya, dengan demikian.
Contoh dalam kalimat Kamu telah setuju dengan persyaratan ini. Dengan demikian, kamu pun harus menanggung semua risikonya”.
8. Konjungsi yang menyatakan akibat.
Contoh katanya, oleh karena itu dan oleh sebab itu.
Contoh dalam kalimat “Kami sudah melarang mereka berburu di hutan, tetapi mereka tetap nekat. Oleh karena itu, biar mereka rasakan sendiri akibatnya”.
9. Konjungsi yang menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya.
Contoh katanya, sebelum itu.
Contoh dalam kalimat, “Polisi hutan menangkap dua pemburu liar. Sebelum itu, mereka menangkap lima orang pemburu liar.




Lanjut Baca
      edit